Minggu, 08 Januari 2012

TATA NAMA BIOLOGI

TATA NAMA BIOLOGI

Tata nama dalam biologi telah mengalami perubahan berkali-kali semenjak manusia mencatat berbagai jenis organisme. Plinius dari masa Kekaisaran Romawi telah menulis sejumlah nama tumbuhan dan hewan dalam ensiklopedia yang dibuatnya dalam bahasa Latin. Sistem penamaan organisme selanjutnya selalu menggunakan bahasa Latin dalam tradisi pencatatan Eropa. Hingga sekarang sukar dijumpai sistem penulisan nama organisme yang dipakai dalam tradisi Arab atau Tiongkok. Kemungkinan dalam tradisi ini penulisan nama menggunakan nama setempat (nama lokal). Keadaan berubah setelah cara penamaan yang lebih sistematik diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus dalam kitab yang ditulisnya, Systema Naturae ("Sistematika Alamiah")

Tata nama binomial

Tata nama binomial (binomial berarti 'dua nama') merupakan aturan penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan..

Tata Nama Tumbuhan

1. Nama Biasa ( Common Name )

Adalah nama tumbuhan yang diambil dari nama daerah asal tumbuhan tersebut berada atau berasal.

2. Nama Ilmiah ( Scientific Name )

Adalah anam-nama yang diperlakukan sebagai bahasa latin ( Sacaromices, enteromorpha )

Contoh ; Genetum Ganemon (bahasa ilmiah atau latin) berasal dari Ganemo yaitu melinjo dari Maluku.

Perbedaan Bahasa Biasa Dengan Bahasa Ilmiah

1. Acuhan Yang digunakan

Adalah hasil konfrensi KITT untuk bahasa ilmiah, dan Bahasa Biasa yaitu budaya saja.

2. Bahasa yang digunakan

Ilmiah menggunakan bahasa latin, sedangkan biasa menggunakan asal dari tumbuhan tersebut.

3. Berlakunya nama tumbuhan tersebut

Ilmiah berlaku untuk, dunia internasional (universal), sedangkan biasa digunakan untuk daerah tertentu atau daerah asal.

4. Pengucapan

Ilmish pengucapannya lebih sulit daripada bahasa biasa.

Contoh :

· Aloe vera (lebih susah)

· Lidah buaya (mudah)

5. Kejelasan kategori dalam pengklasifikasian

6. Kemantapan takson

Hal Yang Perlu Diperlakukan Dalam Penentuan Takson

Ø Organ tubuh

Ø Jaringan

Ø Komposisi sel

Ø Jumlah sel

Ø Morfologi

Ø Pergiliran keturunan (metagenesis)

Alasan Bahasa Biasa Tidak Dipergunakan

1. Beranekaragmnya bahasa biasa

2. Banyaknya sinonim dan homonym

3. Sukar diterima dunia internasional

4. Beranekaragamnya nama dalam arti panjang dan pendeknya nama.

Alasan Menggunakan Bahasa Latin

1. Sifat relativ tetap, yaitu tidak berubah dari waktu ke waktu.

2. Dapat diterima oleh dunia internasional.

Aturan Penulisan Nama Ilmiah

A. Aturan – aturan yang harus dipenuhi dalam menulis nama jenis atau spesies, adlah sebagai berikut ;

1. Kata pertama ditulis dengan huruf capital, kata kedua dan seterusnya dengan huruf kecil.

Contoh ; Zea mays (Zea ; genus. mays : spesies )

2. Jika lebih dari dua kata, maka kata kedua dengan kata selanjutnya ditulis sambung atau diberi tanda penghubung.

Contoh : Hibicus rosa sintesis menjadi Hibicus rosa-sinesis, atau Hibicus rosasinesis

3. Nama marga ( genus ) terdiri atas satu kata yang diawalidengan huruf capital.

4. Nama suku terdiri atas satu kata yang diambil dari nama anggota yang dominan.

Dominan adalah karakteristik ynag dimunculkan

5. Dalam penulisan tidak boleh memuat lambing.

6. Tidak merupakan bentuk tautonim (istilah pengulanagan kata)

7. Bila nama jenis ditulis dengan tangan atau diketik, harus diberi garis bawah pada kedua kata nama tersebut. Namun bila dicetak menggunakan huruf miring.

B. Nama Kelas / Genus adalah nama genus + nae.

Contoh : equisentum + nae = Kelas equisetinae.

C. Nama Famili adalah nama genus + aceae

Contoh : canna + aceae = Famili cannaceae

D. Nama Ordo adalah genus + ales

Contoh : zingiber + ales = zingiberales

E. Nama Classis adalah didasarkan atas cirri alami yang khas.

+ enae, es , ceae

Contoh ; canna + aceae

Tidak ada komentar:

Posting Komentar